Kamis, 20 Januari 2011

Jika kau sedih , engkau kemana ?


Jika kau sedih , engkau kemana ?
Tak ada temen disekitar
Hilang,sunyi,pergi entah kemana..
Untuk berbagi cerita

Jika kau sedih, engkau kemana?
Ada temen disekitar
Akan kah kau bagi semua ?
Penderitaan dan kesedihanmu
Tanpa kau sembunyikan satupun dari mereka?
Akan kah itu akan membuat mu bahagia…

Jika kau sedih, engkau kemana?
Mencari sumber sedihmu
Yang sudah mulai tak berujung
Bagai benang kusut
Tak tahu harus dibereskan dari mana..

Jika kau sedih, engkau kemana?
Sembunyi dibalik sedihmu?
Penderitaan, kekalutan
Kesengsaran, kehampaan
Keputus asaan..
Ketakberdayaan..
Jelas tak kan bikin mu bahagia..!

Jika kau sedih , engkau kemana ?
Akankah kau salahkan orang orang disekitarmu
Yang mungkin jadi penyebab sedihmu
Yang mungkin jadi penyebab sakit hatimu
Yang mungkin jadi penyebab lukamu
Yang mungkin jadi penyebab putus asamu
Yang mungkin jadi penyebab ketakberdayaanmu…
Tapi akan kah itu akan menghilangkan sedihmu ?!?

Jika kau sedih, engkau kemana?
Kau carilah Sang Penguasa sedihmu
Yang bisa membuat hati mu tercabik cabik
Jadi tersambung lagi
Kau carilah Sang Maha Penguasa jiwamu
Yang bisa menghilangkan goncangan di dadamu
Menjadi ayunan yang berirama syahdu
Kau carilah Sang Maha Kasihmu
Yang akan menumpahkan kasih sayangNya
Tanpa batas
Tanpa hitungan
Tanpa pamrih
Kau serahkan wajahmu,hatimu,airnatamu
Kau ungkapan semua suka dukamu
Dan Dia akan menjawabmu
Tanpa melukai hatimu

Oh……
Allah Sang Penguasa hidupku
Kuserahkan sedih dan perkaraku
KepadaMU
Jangan Kau biarkan aku sendiri
Menyelesaikan carut marut hidup ini
Menghadapi sedih ini
Mengalami duka berkepanjangan ini
Tanpa Engkau
Ya Rabbi

Jika kau sedih, engkau kemana?
Engkau tahu jawabnya

Pinjamkan aku kebahagiaan


Pinjamkan aku kebahagiaan,
Sebentar saja……
Ketika engkau berkumpul bersama teman
Bahagia sekali engkau, berbagi gelak bersama

Pinjamkan aku kebahagiaan,
Sebentar saja…..
Saat engkau saling merangkul dengan sahabat
Bahagia terlepas beban suka dan duka

Pinjamkan aku kebahgiaan,
Sebentar saja…
Saat kau dicium kekasihmu
Bahagia ada tempat tumpahan cinta dan sayangmu

Pinjamkan aku kebahagiaan
Sebentar saja…
Saat kau berkumpul dengan suami dan anakmu
Bahagia sempurna sudah agamamu

Pinjamkan aku kebahagiaan
Sebentar saja…
Saat kau dan keluargamu bercengkerama bersama
Bahagia selesai sudah tugas orang tuamu

Pinjamkan aku kebahagiaan
Sebentar saja….
Disaat engkau bergerak cepat kemana engkau suka
Bahagia, sehat sekali jasmanimu

Pinjamkan aku kebahagiaan
Sebentar saja…
Disaat berlinang airmatamu
Bahagia disayang Sang Penciptamu

Pinjamkan aku kebagiaan
Sebentar saja
Aku pasti akan kembalikan,
Karena aku cuma ingin menikmati dan ingin tahu
Apa itu arti kebahagiaan…..


Jakarta 20 Agustus 2010

Sabar & Ikhlas

Ya Rahmaan


Ya Allah, terlalu sering kami mempertanyakan kejadian yang menimpa,
seakan kami tak percaya akan rencana indah yang akan Kau berikan.
Ya Allah, begitu fasih diri ini mengeluh atas ujian yang Kau berikan,
karena keikhlasan yang belum bersemayam teguh dihati ini
Ya Allah, ajarkan kami ikhlas dan sabar
agar kami dapat menyongsong karunia yang sedang Kau persiapkan
Amiin…

Uhh…sebel memang bila sudah mumet, semua buntu, sumpek gak tau apa yang mesti dikerjakan. Disaat sedih begini berasa memang kalau aku itu memang butuh seseorang. Tapi malah bikin aku tambah sedih..

Ahhh…. Sudahlah what ever, bedoa dan berusaha, semoga kerikili, batu batu runcing ini segera berakhir. hanya itu yang bisa aku lakukan sekarang. Aku hanyalah manusia biasa, penuh dosa dan tak berdaya.

Ya Rahman…bimbing hamba…

Jakarta, Jumat 22 januari 2010

Kesorangan


Ketika sorangan
Sunyi
Sendiri…
Sedih
Tak berarti

Ketika sorangan
Ingin sekali tempat tumpahan
Hati
Airmata
Sedu
Sedan
Biar berarti

Ketika sorangan
Iri sekali melihat
Pasangan bermesraan
Bahagia
Bisa tertawa bersama

Ketika sorangan
Ingin energi kekuatan
Datang dari orang
Yang merasakan
Pedihnya penderitaan

Ketika sorangan
Butuh teman berbagi
Agar kesorangan dapat dibagi
Derita hati segera pergi

Ketika sorangan
Berasa sekali
Kalau dua kaki tidak mampu berdiri
Dua tangan tak mampu mengepal
Butuh kaki dan tangan
Buat menopang dan mengepalkan

Ketika sorangan
Rindu sekali rasanya
Ingin bersua
Dengan pujaan hati
Memberikan senyuman
Biar tak terkapar
Ketika sorangan
Hanya Allah tempat curahan hati
Mendengar dan memeluk diri
Tanpa memandang siapa diri
Apakah dia makhluk berbakti

Ketika sorangan
Baru tau nanti
Bila ajal menjemput nanti
Tetap pergi
Sorangan diri
Tanpa ada yang menemani

Ke-sorangan
Harus siap sedari kini
Menghadap sang Illahi
Pencipta Kasih sayang Abadi
Pencinta sejati
Buat hamba yang merana kini
Mengharap
Menghiba
Mengemis
Mukjizat
Buat diri


Jakarta, senin pagi
18 januari 2010