Jumat, 08 Februari 2008

Surat Yang Terbuang

Pak Sendy nun jauh disana….
Apa kabar pak.....?
Semoga dalam keadaan senang
Tapi kami disini..
Dalam keadaan tercengang
Mendengar petinggi kami ”dibuang”

Pak Sendy nun jauh disana….
Apakah engkau benar dalam keadaan senang..??!
Kami semua sedang gamang.
Apakah kami ”anak bawang” ikut dibuang ??

Pak Sendy nun jauh disana….
Kami berharap ketika pak James Lewa ditendang
Engkau segera datang
Tapi kami sungguh tercengang
Ternyata engkau ikut menghilang….

Pak Sendy nun jauh disana….
Kami semakin tercengang
Makin banyak “petinggi” kami yang ditendang
Kami semakin bimbang
Kemana kami harus berpegang….???
Karena HS2 sudah
Tidak ada TIANG.......

Pak Sendy nun jauh disana….
Dari kabar yang kami dengar
Petinggi kami dibuang bukan karena
BSD tidak sayang
Tapi karena “ulah mereka sendiri” yang tak
Sadar bikin mereka terbuang....
Apakah kami anak bawang yang tidak tahu apa-apa
Pantas juga ditendang ?

Pak Sendy nun jauh disana….
Sungguh malang nasib kami HS2 si anak bawang
Terbengang bengong
Mendengar berita yang dibawa
Angin terbang….
Kami dengar…….
Pak Ihsan sudah berdendang
Anak bawang HS2 bakal ada yang ditendang
Ulah petinggi bekerja tanpa pikir panjang
Apakah wajar bila kami juga ikut ditendang....???

Salahkah bila kami bilang
Bila semua petingi yang dibuang dan hilang
Disebut Pecundang........

Pak Sendy nun jauh disana….
Seandainya Engkau datang
Atau...
Kalau engkau memang pengen balik kandang
Dan Engkau siapkan pengganti
Sebelum Engkau terbang
Mungkin kami tidak akan mengerang-ngerang !!

Pak Sendy nun jauh disana….
Sedang apa Engkau sekarang pak...?
Mungkin sedang tertawa bahagia
Bersama istri dan anak ?
Tapi...
Kami disini meringis dan menangis
Melihat anak istri kami...
Seandainya kami benar-benar ditendang

Apa salah kami???

Atau kejadian ini sengaja memang sudah disiapkan….
Agar kami anak bawang bisa ditendang ??!!!

Pak Sendy nun jauh disana….
Kenapa Engkau tiba-tiba
Menghilang...
Apa karena saat Engkau datang
Tak ada yang bilang-bilang
Sungguh kami sekarang sangat melayang !
Kenapa Engkau tidak memikirkan ’sedikit’ nasib
Anak bawang...
Banyak mulut yang akan meradang

Kami tahu...
Engkau punya keluarga yang jauh
Lebih Engkau sayang
Tapi kenapa tidak bilang-bilang
Sekarang kami mengerang-ngerang

Pak Sendy nun jauh disana….
Pepatah bilang...
Kalau mau dikenang dengan baik
Akhiri dengan cara gemilang
Tapi bila ingin dikenang dengan kejelekan
Akhiri dengan keburukan
Pilihan manakah yang ingin Engkau pegang..???

Pak Sendy nun jauh disana….
Walau kami sedang meradang
Mengerang-ngerang
Melihat kelakuan pecundang
Tapi kami mencoba menerima
Dengan hati lapang.....
Karena kami Yakin
Tuhan Maha Pengasih dan Maha Penyayang...
Rizki kami tak bakal hilang
DIA Maha Tahu...
Mana yang pantas ditendang dan
Mana yang patut dipegang...

Pak Sendy nun jauh disana….
Maafkan kami bila sudah lancang
Mengirim surat dengan kata-kata garang
Kami tidak tahu kemana dan kepada siapa
Kami harus berang
Ini hanya sisa cerita yang tidak
Ingin kami kenang
Jadi pengalaman hidup dimasa datang

Pak Sendy nun jauh disana….
Kami berharap Engkau tidak terguncang
Membaca surat yang datang
Karena ..
Kami tidak usah dikenang
Sungguh kami berharap
Surat ini segera Engkau buang
Karena kami disini sudah
Meradang dan melayang

BSD City, 2 September 2007